Pengalaman Pertama Nonton Stand Up Comedy Live

Tepat pada hari Jumat, 11 Mei 2018 saya dan teman menonton stand up comedy untuk pertama kalinya secara LIVE. Judul acaranya adalah "Musyawarah Nasional Jateng-DIY". Nah, apakah itu? Markitbah, mari kita bahas hehehe.

Sebelum menjelaskan apa itu musyawarah nasional, saya akan menjelaskan apa itu stand up comedy. Seperti bahasanya, stand up itu artinya berdiri, dan comedy artinya komedi. Definisi stand up comedy menurut saya adalah, pertunjukan atau seni komedi tunggal, dibawakan dengan "berdiri", berisi materi-materi komedi yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh si penampil.  "Berdiri" disini maksudnya, kita berdiri atas apa yang kita ingin sampaikan, atau istilahnya pembelaan, alias stand up for your right. Nah, si penampil ini disebut komika atau comic. Materi berisi jokes atau disebut juga bit, yang biasanya (malah seharusnya) dibuat sendiri oleh komika. Jokes umum atau jokes yang bukan buatan sendiri, biasanya disebut dengan jokes kodian. Bit terdiri dari set up dan punchline. Set up merupakan premis awal, berisi keresahan, dan masih normal (belum ada lucunya). Punchline merupakan hasil pemikiran atau opini dari komika berdasarkan premis, yang seharusnya menjadi bagian yang lucu. 
Nah, sepertinya penjelasan stand up comedy nya sudah cukup, sekarang mari beralih ke babak selanjutnya.


Musyawarah Nasional merupakan tour yang di adakan oleh Majelis Lucu Indonesia. Nah, yang saya tonton adalah edisi tour jateng-DIY Tepatnya, saya nonton di jogja. 
Majelis Lucu Indonesia sendiri merupakan semacam perkumpulan para komika (yang tidak begitu terkenal, wkwkwk) yang menyebut dirinya sebagai hakim. Ada hakim mulut sampah, hakim asmara, hakim amarah, hakim caci maki, hakim komedi gelap, hakim tanpa kejelasan, dll (ga apal, cari aja sendiri di channel youtube mereka). 
Komika-komika MLI sebagian besar merupakan pentolan dari kompetisi stand up comedy di kompas TV (SUCI). Ada Muslim (Suci 3), Coki pardede (Suci 4), Fico (Suci 3), Indra frimawan (Suci 5), rigen (suci 5), zarry hendrik (suci 6), yudha keling (suci 4), Afif (suci 5), Arif alfiansyah (suci 4), joshua suherman (suci sekali), adriano qalbi, yusril fahriza, dll (dan lala lala). 
Weh, saya hapal banget kan? Yaiyalah, kan browsing dulu. 

Acara musyawarah lucu nasional (MLN) tour jateng-diy dilaksanakan di 4 desa, yaitu purwokerto, jogja, solo dan semarang. Jika kalian protes, keempat tempat itu kan kota, kenapa disebutnya malah desa? Karena pihak MLI sendiri yang sok kapitalis, sehingga menyebut kota-kota itu dengan desa (mungkin karena mereka dari jkt). Dan mereka tidak menyebut ini sebagai tour, tapi blusukan. Wkwk. Wes sak karepmu kim..hakim.. 

Jadi ceritanya, kenapa saya bisa nonton, adalah karena saya beli tiketnya. Saya adalah penikmat stand up comedy di kompas tv yang ada di youtube, hehe. Dan intinya, ada beberapa komika yang sesuai dengan selera humor saya, menyebabkan saya follow sosial medianya. Salah satu komika favorit saya adalah indra frimawan. Nah, intinya, ketika saya dapat info MLI akan mengadakan blusukan, ke jogja juga, dan indra frimawan join, maka saya berniat ingin menonton. 

Mulailah saya kepo-kepo tentang waktunya, harganya, dan tata cara pemesanannya. Yang pertama kali rilis adalah tanggal, dan untung pada tanggal itu saya free. Kemudian harganya. Lumayan juga, karena harga reguler adalah 100k. Gapapalah, kelaparan dan jatuh miskin, yang penting bisa nonton indra herlambang, eh, indra frimawan. 

Sebelumnya, sempat berpikir, mahal juga harganya. Sempat bimbang, jadi gak ya..jadi gak ya.. Tapi setelah saya renungkan, saya memilih untuk jadi nonton. Mumpung mereka belum terkenal, wkwk. Kalau sudah terkenal, harganya pasti lebih mahal. Kayak pandji wkwk. Pokoknya jadi nonton, perihal line up komika lokalnya, bodo amat wkwk. 

Kemudian saya mulai mencari teman nonton. Sebenarnya kalaupun gaada, saya tetep jadi nonton walaupun sendirian. Ya, walaupun 99% akan diisi oleh penonton cowok. Dan 1% penonton ceweknya palingan ya pacar dari si penonton cowok. 

Alhamdulillah, ada satu teman saya yang mau nonton. Dan saya langsung minta dia untuk nabung karena harga tiketnya sangat kapitalis. 

Singkat cerita, waktu pemesanan telah dibuka. Saya langsung buru-buru pesan, takut kehabisan. Niatnya, jika tidak kebagian tiket di jogja, kami akan nonton yang di solo. Dan yeah, alhamdulillah dapat tiket, meskipun tiket ekonomi kelas bawah wkwk. 

Setelah berhasil booking tiket, saya cepat-cepat bayar, lagi-lagi biar gak kehabisan. Dan ternyata tabungan teman saya belum cukup. Padahal di atm saya tinggal pas buat makan di sisa-sisa april. Akhirnya saya langsung membayarnya, menomboki teman saya, dan seketika saya langsung jatuh miskin wkwk. 

Pada info awal, tempat diadakannya MLN itu jauh, di hotel deket area taman sari. Tapi tidak menyiutkan nyali saya untuk nonton (ya iyalah kan udah bayar). Namun, mendekati hari H, ternyata pemesan tiket MLN jogja membludak sehingga tempat dipindahkan ke venue yang lebih besar. Dan jeng jeng.. Tempatnya ternyata di hotel grand tjokro. Wkwk. Deket banget dari kosan, kepleset aja ga nyampe. Hehe. Dan dahsyatnya, meskipun kapasitas telah bertambah, tapi tiket jogja sudah sold out. Woow emejing. Yang gak kalah emejing, pihak MLI menambah 5 tiket khusus saudagar kaya, dengan harga satu tiket  500k. Mantappp.. Dengan fasilitas yang, ya, biasa saja. Misalnya, duduk paling depan di sofa, dapet kaos, dapet buku fico, disediakan minuman, disediakan buah-buahan, didahulukan ketika foto bareng komika, dan punya hak untuk menghakimi penonton miskin. Sayangnya tidak ada fasilitas dikipasin sama dayang-dayang. Ya ngapain, kan ruangannya udah ber ac. 

Dahsyatnya, ternyata tiket saudagar kaya juga sold out. Wow. Entah marketingnya jago, atau emang si pembeli yang terlalu kaya. 500k coy.. Setengah juta... Tapi ya terserah si, kan itu uang mereka. 

Kadang saya mikir, ngapain mereka para saudagar kaya sampe bela-belain beli tiket yang 500k di MLN jogja, kenapa ga beralih ke solo, purwokerto atau semarang. Setelah saya lihat-lihat, emang si, line up MLN jogja ngeri-ngeri. Wkwk. Saya punya firasat, tidak akan menyesal deh nonton di jogja. 

Akhirnya hari H telah tiba. Teman saya datang jauh-jauh dari Solo demi menemani saya nonton. Kita berangkat via kaki, alias jalan kaki. Sampai sana ternyata ruaameeeee coy.. Padahal kita datang jam 17.30an (open gate jam 18, show jam 19). Dan seperti yang saya duga, isinya cowok semuaaaa... Tapi dari kejauhan saya melihat mbak-mbak turun dari ojek. Hmm sepertinya dia sendirian. Begitu pikirku. Akhirnya saya membarengi dia. Dan jeng jeng.. Akhirnya kita nonton bertoga.. Eh, bertiga wkwk. 

Antrian penukaran tiket cukup membuat lelah. Untungnya tertib, dan tidak ada jotos-jotosan. Uniknya, penukaran tiket harus menunjukkan email dan KTP. Baik KTP pemesan maupun yang dipesankan. Dan benar-benar dicek, apakah si calon penonton ini benar-benar sudah 18 tahun. Wkwk. Nah kebayang kan, syaratnya aja minimal harus berusia 18 thn, gimana kira-kira materi yang akan ditampilkan ya? Hehe

Ketika masuk, tas kita di periksa (hemm enggak deng, cuma ditanya), apakah kita bawa makanan, minuman, dan benda-benda terlarang lainnya. Dan yeay, kita lolos pemeriksaan. Yeu semuanya juga kale. Dan kita diarahkan untuk duduk mengisi kursi depan dulu. Oke lah. 

Alhasil kami bertiga duduk berdampingan, masa berpangkuan. Sebelah kiri saya ada mas-mas beserta sohibnya. Sebelah kanan saya adalah mbak tadi. Sebelah kanan mbak tadi baru deh teman saya. Wkwk. Oke ga penting, skip. Langsung ke acaranya aja ye..

Acara dimulai dengan masuknya Mukti entut sebagai MC hore. Wkwk mc adisional. Mukti entut merupakan alumni suca (kompetisi stand up comedy di Indosiar), dan yaa lumayan lah sebagai pemanasan. 
Setelah otot wajah mulai luwes untuk ketawa, barulah acara di serahkan ke MC sejatinya. Yaitu coki dan muslim (+joshua). 

Kedatangan coki dan muslim langsung disambut tepuk tangan meriah dari para audiens. Ga tau kenapa, padahal baru naik panggung aja udah lucu. Wkwk rasanya pengen tepuk tangan ke mukanya wkwk. Para MC memberikan pengantar yang, yaaa, cukup sampah. Cocok dengan pangkat mereka sebagai hakim komedi gelap (coki) dan hakim mulut sampah (muslim). Pengantar sebagian besar berisi tentang peraturan ketika menonton acara tersebut. Hal paling penting yaitu dilarang merekam. Bahkan mereka memanggil joshua, sebagai contoh, apabila rekaman stand up comedy tersebar ke kalangan cyber army. Wkwk.  Setelah pengantar sampah dirasa cukup menyampahi, tibalah saatnya pertunjukan stand up comedy.. Prok prok prok.. 

Line up dibuka oleh komika lokal asal stand up indo jogja bernama aldo. Sebenernya aldo juga tergabung di stand up ugm. Ya karena itu, tentu tahu lah aldo itu anak ugm. Aldo merupakan komika terpilih, dari audisi untuk line up MLN. Aldo cukup membuat otot-otot wajah bekerja karena ketawa-ketawa. Ya, menurut saya cukup bagus untuk komika lokal sekelas dia yang lolos audisi. Hehe

Kemudian dilanjutkan dengan penampilan teguh nurwantara. Teguh juga komika lokal yang berhasil terpilih dari audisi. Berbeda dengan aldo, materi teguh ternyata cukup sampah. Mulai istighfar. Ternyata begini nonton stand up comedy off air. No sensor cuy wkwk. Tapi, penampilannya cukup menarik, dan lumayan lah untuk olahraga pipi. Hehe. 

Nah, urutan selanjutnya lupa. Jadi ngacak aja ye.

Berikutnya komika lokal juga, gigih adiguna. Yaa, kurang lebih sama seperti teguh, agak-agak sampah. Wkwk tapi cukup menghibur lah. Selanjutnya ada benidictivity. Beni ini juga alumni suci. Dan tentu, masih tetap membawakan materi absurd. Ya, tidak begitu sampah si mulutnya, namun tetap bisa menghibur. 

Ada juga aly akbar, alumni suca. Menurut saya inilah komika yang materinya paling suci (meskipun dia alumni suca) wkwk. Iya, cukup clean, tidak seperti komika sebelumnya yang mulutnya cukup sampah. Namun, tetap, penampilannya sukses menghibur saya, meskipun ada sedikit kesalahan teknis pas tampil (mic mati, innalilahi). Good job karena tetap bisa lanjut dan pecah. 

Selanjutnya ada iqbal kutul. Komika dengan pembawaan yang santai, ya hampir style rege, wkwk, juga pecah. Komika ini membawakan materi tentang anaknya yang berusia satu tahun, dan sedikit tentang dirinya yang anak pesantren. Ini juga, sukses menghibur. 

Komika lokal terakhir, yaitu abraham tino. Gila. Jika kalian tahu sampah yang disampah-sampahkan oleh para sampah, mungkin dialah sampahnya, eh, orangnya. Omg. Saking sampahnya, sampai azab aja males nyamperin dia. Sungguh, jika tayang di youtube, pasti isinya sensor semua. Bener-bener sensor semua cuy. Tidak ada yang bisa tanpa sensor. Wkwk. Gila gak tuh. Makanya, sebelum dia mulai stand up comedy, dia meminta para panitia agar tidak mendokumentasikan dirinya. Karena sangat berbahaya dan rawan di grebeg. 
Tapi beberapa bit nya ada yang bisa diambil pesan moralnya. Meskipun sangat-sangat-sangat-sangat dark. Inilah kenapa, penontonnya harus berusia 18th ke atas. 

Nah, setelah komika lokal selesai tampil, tibalah giliran para komika MLI untuk mengocok telur. Hehe, mengocok perut maksudnya. Dan.. Komika MLI yang pertama tampil adalah kukuh ya. Namanya itu emang kukuhya.

Kukuh ya tampil dengan penampilan unik, wkwk, seperti mau olahraga. Memakai kaos yang dimasukkan ke dalam training, sambil membawa tas pundak. Penampilannya tak kalah menarik sih. Tapi sayang, pada saat kukuh tampil kepala saya pusing, jadi kurang bisa menikmati. Tetap tertawa sih, tapi kurang bisa menikmati dengan maksimal. Padahal asli, materinya bagus. 

Selanjutnya, ini nih yang saya tunggu-tunggu. Indra frimawan.. Yeayyy... Uhuy.. Hore.. 
Seperti biasa, indra frimawan memasuki panggung dengan muka datarnya. Seperti biasa juga, baru mulai, udah punchline. Wkwk. Sebagai penggemar indra frimawan, saya tentu sering menonton stand up comedy nya, dimanapun (maksudnya di youtube channel manapun). Dan 100k saya sangat-sangat terbayar karena materi indra adalah materi baru :')
Sebenarnya ada beberapa materi lama, tapi sudah di improve, dan alhasil, saya tetap tertawa mendengarnya, bahkan jokes nya jadi tambah lucu berkat improve nya. Sungguh, sangat berkembang, kaya roti. 
Penampilan indra frimawan sungguh tanpa ampun, ketawanya rapet banget kaya kamu kalau menyembunyikan rahasia, iya kamu. Yang tadinya kepala pusing, nonton indra frimawan jadi melek dan tambah pusing. Hahahaha. Karena ada beberapa yang mind blowing. Tapi, tetep, bit favorit saya adalah yang zulkifli. Wkwk. Penasaran? Makanya, nonton sendiri wkwk. Eh, berdua juga boleh. 

Kemudian komika terakhir dari MLI sekaligus terakhir di MLN, yaitu afif. Satu kata buat afif, gokil!!! Kirain indra frimawan udah mantul alias mantap betul. Ternyata afif ini memantul, memang mantap betul. Gila. Parah sih. Sungguh, nyata sekali penderitaan afif sebagai orang susah. Haha. Lucu gila pas bawain materi tentang materinya tomy babap yang "kue kue kering". Ditambah, membahas tentang komentar aneh netizen tentang materi tomy yang kue kue kering. Wkwkwk. Sungguh. Sungguh.. Penempatan afif sebagai headliner, gokillll... 

Jika ditanya tentang siapa man of the match pada acara malam itu, akan saya jawab, afif dan indra frimawan. Gokil parah. Ternyata mereka kalau tampil tidak di tv, lucu. Wkwk. 

Hah, akhirnya. Kesampaian juga nonton stand up comedy secara live. Kesampaian juga nonton indra frimawan. Sayangnya, ga sempet foto bareng, karena sudah jam 10 malam lewat, sedangkan kos saya tutup jam 10 malam. Wkwk. Kita langsung pulang dengan cukup ngebut, karena kita tidak mau manjat pager apalagi harus ngungsi di indomaret 24 jam. Wkwk. 

Sesampainya di kosan, tentu lelah. Tapi sangat puas dan senang. 100k ternyata terhitung murah untuk materi-materi para komika yang pecah gila. Salut saya wkwk. 
Dan.. Besoknya, saya ngasih testimoni tentang acara MLN jogja di twitter, iseng-iseng, biar alay kaya yang lain, hehe, saya mention lah akun MLI, indra dan afif. Dan sesuai dugaan, twit saya di retweet oleh MLI. Bonusnya di retweet juga oleh coki dan afif. Dan, sungguh, afif sepertinya lagi seneng banget, karena tweet saya selain di retweet juga direspon dong, diucapin makasih udah nonton. Dan lagi, tweet  saya masuk insta story di IG nya. Hahahaha. Padahal saya ga follow dia. 
Hehe meskipun mulut mereka sampah, tapi mereka tidak sombong ternyata. Ya iyalah, kan belum terkenal. Coba kalau mereka udah terkenal. Mana bisa mereka retweet satu-satu wkwk. 

Jadi, kesimpulannya, harga tiket show yang 100k sangat worth it. Saya senang. Thanks MLI. Kapan-kapan adain lagi ya, khususnya di Jogja. 

Salam, ukulele.

Kenapa ukulele? Gatau deh, pengin aja.
Bye..

Lampiran:

Haha diucapin makasih dong..

Hahaha masuk insta story dong.. Sampe terharu pula



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer