Puisi Favorit

Dia pernah bilang
kalau aku adalah bidadarinya
dan sayapku adalah rumahnya
 
Tapi kini sayapku runtuh
berceceran di ujung jalan
 
dan kau pergi
dari rumahku


Puisi favorit sejak kelas 3 SMP. Puisi tersebut dimuat dalam sebuah media cetak, entah majalah entah tabloid, yang jelas bukan koran. Aku lupa siapa penulisnya, kalau tidak salah judulnya "Sayap III", iya karena ada puisi lain sebelum itu dengan judul Sayap I dan mungkin sayap II. Seingat saya yang dimuat dalam media tersebut bersama puisi sayap III adalah puisi sayap I. Hemm, sudah lama ternyata. Dan sekarang aku masih menyukai puisi tersebut. Entahlah. Mungkin karena maknanya yang sedih namun dikemas dalam bahasa yang indah. Diantara sekian banyak puisi yang menggunakan istilah "bidadari" dan "sayap", puisi tersebut cukup menggambarkan rasa sakit melalui bahasa yang sederhana. Ya, mungkin lebih tepatnya : sederhana tapi mengena.
Sayang sekali, handphone ku yang memuat puisi tersebut beserta judul dan nama penulisnya sudah musnah. Hehe, maklum handphone jadul dan sekarang sudah tewas. Padahal dalam handphone tersebut selain puisi tadi juga banyak puisi-puisi lain dari majalah yang sama dalam beberapa edisi. Ya sudahlah. 

Komentar

Postingan Populer