Pengalaman Service Motor di Jogja

Suatu hari, aku dan motor kesayanganku (karena cuma satu2nya, jadi harus disayang) baru saja pulang dari suatu tempat. Tibalah saatnya aku membuka pintu gerbang kosanku, otomatis motorku ku matikan. Selepas pintu terbuka, aku berniat untuk menyalakan motorku itu, tapi naas, dia wafat. Innalilahi.. 

Lalu aku sedih, tapi karena capek, yaudahlah, pikir besok aja, sekarang udah malem saatnya istirahat, hehe. Dan.. Keesokan harinya, aku bertanya-tanya kepada teman yang bergoyang, wkwk engga deng, temanku ga suka goyang-goyang, intinya mereka tidak tahu nomor telepon bengkel panggilan (mekanik yang bersedia datang ke rumah maksudnya) dan menyarankanku untuk mencari di Google. 
Dan alhasil, aku mencari di internet, nemu beberapa, tapi lumayan jauh. Akhirnya aku sementara mengabaikan motorku, dan meminjam motor temanku untuk beraktivitas ke kampus. 

Tibalah saatnya aku harus memperbaiki motorku, sebelum tambah parah. Akhirnya dengan motor temanku, aku berkelana mencari bengkel yang dekat dari kosan, niatnya mau tak tuntun saja kalau misal tidak ada nomor teleponnya di internet. Dan alhamdulillah, ternyata ada nomor teleponnya gaes, bengkelnya adalah jeng jeng!!!!! 

AHASS MONZA PRIMA

beralamat di Jl. Gejayan Santren No. 35B, Caturtunggal, Depok, Sleman (Sebelahnya hotel Grand Tjokro persis) 
No. Telp : (0274) 584163
Buka : Senin-Sabtu jam 08.00-17.00 WIB

Setelah ngecek pulsa, alhamdulillah masih ada, aku langsung nelpon tuh nomor. Dan yang ngangkat mbak-mbak dengan suara merdu. Langsung saja aku ngomong motorku mati dan ga bisa nyala (to the point banget, hehe), lalu mbaknya berubah jadi suara mas-mas, ternyata dialihkan ke mekaniknya langsung. Lalu ditanya alamat, dan ku jawab deh. Mungkin karena alamatku cukup dekat, mereka menyanggupi untuk datang. Dan aku tinggal menunggu kedatangan mereka. 
Kira-kira 15 menit kemudian, ada sms bahwa pihak bengkel sudah ada di depan kosanku. Wuihhh mantep. Akhirnya segeralah ku menemuinya. 
Setelah dilakukan pengecekan singkat, motorku didiagnosis sementara bahwa akinya habis dan harus ganti. Hemm, sudah ku duga sih. Lalu beliau mengatakan, bahwa itu baru diagnosis sementara, untuk lebih jelasnya biar nanti diliat dulu di bengkel. Dan aku iya-iya aja, karena tidak paham perihal motor hehe. Lalu beliau menanyakan, mau memperbaiki aja atau sekalian servis. Aku meminta sekalian servis saja, biar ketauan penyakitnya apa saja. Dan alhasil, motorku dibawa deh..

Beberapa jam kemudian, muncul sms lagi mengenai apa saja kerusakan di motorku dan saran mengenai apa saja yang harus diganti beserta biayanya. Sekaligus untuk meminta konfirmasi dariku sebagai pelanggan. Dan ternyata.. Motorku komplikasi. Wkwkwkwk.  Dihitung-hitung mahal juga kalau harus ganti semua yang rusak. Berhubung mahasiswa di akhir bulan yang lagi kere, akhirnya aku hanya ganti aki dan busi, wkwk, ya minimal bisa nyala dulu lah tuh motor. 

Setelah selesai diperbaiki, kemudian muncul sms bahwa motor telah selesai dan harap diambil maksimal pukul 16.30 WIB. Wah, karena saking senangnya, saya langsung otw tuh. Hehe. Pengambilannya seharusnya menggunakan kertas merah, tapi berhubung mas nya lupa bawa pas ke kosan, akhirnya disuruh pake STNK. Setelah selesai bayar, akhirnya motorku bisa diambil. Dan... Jengjeng!!!!!  Motorku hidup kembali... Yeay... Hehehe.. 

Eh tapi cerita belum selesai sampai disitu gaes. Emang sih, motorku bisa nyala, tapi susah berhenti gara-gara remnya gak pakem wkwkwk. Akhirnya setelah menunggu suntikan dana dari keluarga, aku kembali ke bengkel untuk memperbaiki remnya. 

Aku datang sekitar pukul 08.30, masih sepi, lumayan. Kemudian aku menuju meja resepsionis, dan mendapat nomor antrian. Ternyata ada 2 jenis nomor antrian. Yaitu hitam dan merah. Jika hitam dan putih itu acaranya om Deddy wkwk. Jadi hitam itu untuk service biasa, merah itu untuk yang tidak biasa. Hehe, entahlah, aku dapat nomer merah, karena membawa surat rekomendasi dari form servisan sebelumnya.  Begini bentukannya: 
Form service yang berisi rekomendasi
Nomor antrian
Setelah mendapat nomor antrian dan mengisi form, kemudian ditanya, apakah mau menunggu atau ditinggal. Berhubung aku selo, jadi ku tunggu saja. Kemudian mbaknya ngasih cemilan berupa kacang telor dan minuman berupa teh botol sosor, hehe. 
Udah diminum setengah karena haus banget, hehe

Lalu aku duduk di ruang tunggu. Ruang tunggunya ada 2, yaitu yang di luar (di samping meja resepsionis persis)  dan di dalam (di ruangan khusus, sebelah resepsionis juga tapi masuk lagi hehe). Di ruang tunggu luar, B aja seperti bengkel pada umumnya. Yang bisa dinikmati hanya cemilan+teh botol dan wifi. Oh iya, aku sempat nguping password wifinya wkwk, jadi nanti login dengan username: monza dan password: prima, untuk kemudian bisa menggunakan wifi nya. Sedangkan di ruang tunggu dalam, ada tempat helm (di luar gaada), ada TV,  ada AC, dan tentu wifi juga. Hehe lumayan bukan? 

Setelah service selesai, kemudian mbak-mbak resepsionis akan memanggil melalui mikrofon, berupa nomor antrian (misal aku, nomor antrian 1 merah), kemudian nama dan plat nomor. Kemudian aku menghampiri meja tersebut untuk membayar, dan selesailah sudah proses perbaikan rem motorku hari ini. 

Oh iya, fyi saja, pada service pertama aku melakukan service lengkap, biaya jasanya adalah Rp 55.000. Sedangkan pada service yang kedua, biaya jasanya Rp 30.000. Untuk biaya sparepart, busi harganya Rp 15.000, aki harganya Rp 224.000, dan sisanya silahkan lihat di foto. Untuk sparepart lain yang tidak tercantum di foto, aku gatau, bukan mekanik soalnya hehehe. 

Kesan setelah service disini:
- Biayanya standar (tidak terlalu mahal),
- Pelayanannya cepat,
- Mbak-mbaknya ramah (ada yang agak kurang sih), 
- Ruang tunggunya lumayan nyaman,
- Setelah diservis motornya enak dipakai. 

Emmm kesimpulannya, joss lah. 

Oke, sekian cerita mengenai servis motor pertama (dan kedua) ku di Jogja.. Semoga membantu, hehehe. Salam olahraga!!

Komentar

  1. Wkwkw akhirnya sehat juga motor u setelah didiagnosis komplikasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer